Saturday, August 05, 2006

Sebuah Renungan

Jum'at kemarin (4 Agustus 2006) memang membuahkan pemikiran yang cukup mendalam bagi saya. Saat itu saya shalat Jum'at bersama Zulham teman saya se-WiNNER. Kami shalat di lantai atas GSG Salman.

Seperti biasa, sebelum Adzan berkumandang semua jamaah shalat Jum'at telah berkumpul di masjid yang bersebelahan dengan ITB tsb; kemudian khatib naik mimbar mengucap salam kemudian Adzan pun dikumandangkan.

Saya sendiri lupa detil dari khutbah Jum'at tersebut namun pelajaran yang bisa saya petik adalah ... apabila 4JJ1 menyayangi umatnya maka Dia akan menurunkan cobaan, ini pertanda bahwa kita masih diperhatikan oleh 4JJ1. Sangat berbeda dengan orang yang dibiarkan 4JJ1 untuk menikmati madunya dunia dengan caranya sendiri. Khatib kala itu menceritakan mengenai riset yang dilakukan oleh seorang pakar asal Jepang dengan ..... nasi !

Ini bukan bahan lelucon --kenapa kok nasi yg jadi bahan percobaan-- namun penjelasan ilmiah singkat yg beliau utarakan sangat logis. Ceritanya begini, pakar Jepang tersebut melakukan penelitian dengan nasi yg ditaruh pada 3 wadah yang berbeda; wadah pertama diletakkan di depan kelas dan setiap murid yang masuk kelas diwajibkan untuk berterima kasih kepada nasi tersebut (intinya adalah ... nasi tersebut seperti disembah), wadah kedua hampir sama dengan pertama namun murid tersebut diwajibkan untuk menyumpah serapah nasi tersebut sedangkan wadah terakhir diletakkan di tengah2 tempat orang lalu lalang namun tidak diapa2kan.

Apa yang terjadi ??

Wadah pertama setelah 2 tahun diperlakukan demikian diteliti, hasilnya adalah nasi tersebut memang basi --wajar aja lha wong 2 tahun-- namun baunya wangi, sedangkan wadah kedua sama dengan wadah pertama secara fisik namun baunya tidak sedap. Yang mengagetkan lagi adalah wadah ketiga ... ternyata wadah ketiga tadi sudahlah nasinya basi baunya lebih parah daripada wadah kedua.

Analoginya dalam kehidupan sehari2 adalah, kalau kita diperlakukan baik atau tidak baik memang ada konsekuensinya seperti halnya nasi tadi. Yang paling parah adalah apabila ada yang tidak dianggap sama sekali yaitu orang yang hidup namun tidak diperhatikan orang lain seperti dianggap angin lalu saja, kalau saya pikir secara mendalam memang benar. Kita sebagai manusia punya nurani, siapapun dia dan apapun dia pasti begitu ... kalau diperlakukan tidak baik memang sakit, namun alangkah parahnya apabila kita tidak dianggap sama sekali oleh manusia apalagi oleh 4JJ1 --Naudzubillah min Zhalik--

Sejenak kalau kita perhatikan ... kenapa kita sebagai bangsa yang berpenduduk mayoritas Muslim malah diberikan bencana oleh 4JJ1 seperti apa yg terjadi di Indonesia khususnya Aceh, Nias, dan Pangandaran ? Kenapa 4JJ1 tidak memberikan Azab seperti apa yg 4JJ1 turunkan pada zaman Nabi Musa AS atau Nabi Luth AS misalnya di Las Vegas, Macao atau kota yang dipenuhi maksiat yang tiada terkira ? Ini berkaitan dengan paragraf di atas tadi, hal ini menunjukkan bahwa 4JJ1 SWT masih memperhatikan kita --justru kita harus bersyukur bahwa 4JJ1 memberikan cobaan ini kepada kita agar kita becermin ... Ada Apa dengan Kita-- dibandingkan pada yg tadi saya sebutkan ... mungkin 4JJ1 SWT sudah tidak peduli lagi dengan mereka; mau apa yg mereka lakukan terserah toh sudah tak dianggap apa2 .. masya 4JJ1 !

Sebagai tambahan ... memang pada zaman sebelum Rasulullah SAW, 4JJ1 SWT lah yang secara langsung turun tangan memberikan Azab; seperti kota Sodom dan Gomorah yg dihujani batu api dari langit dan kemudian dibalikkan oleh 4JJ1 ke perut bumi pada jaman Nabi Luth AS, Fir'aun yg ditenggelamkan setelah Nabi Musa AS dan pengikutnya melewati Laut Merah yg sebelumnya terbelah oleh kuasa 4JJ1 dengan dilemparnya tongkat Nabi Musa AS, dan luluh lantaknya pasukan gajah Abrahah yg hendak menghancurkan Ka'bah oleh burung Ababil atas perintah 4JJ1. Namun pada zaman Rasulullah SAW ini, apabila kita memohon kepada 4JJ1 agar Azab seperti zaman sebelum Rasulullah SAW ditimpakan kepada suatu kaum ... mungkin saya berpendapat bahwa hal tersebut kemungkinan besar tidak terkabulkan. Mengapa ? Karena 4JJ1 SWT telah memberikan kekuatan tersebut kepada kaum Muslim sendiri, cuma saja tinggal bagaimana memanfaatkannya --teknologi2 baru yg pada zaman sebelum Rasulullah SAW masih belum ada sekarang sudah ditemukan termasuk di dalamnya strategi, logistik, perencanaan dll--

O ya, hal yang menarik berkaitan dengan nasi tersebut adalah ... ternyata ada ritme2 tertentu yang membuat struktur molekul atau senyawa memiliki kemampuan yang berlipat ganda. Ada penelitian mengenai 2 sampel air minum yg satu dibacakan doa yg satu lagi tidak, ternyata air minum yg dibacakan doa tersebut memiliki kadar oksigen yang sangat tinggi dibandingkan dengan yang tidak ... satu lagi bukti bahwa 4JJ1 SWT Maha Kuasa disamping bukti2 yang lain yang terlalu banyak untuk disebutkan.

Dengan demikian, ilmu saya Alhamdulillah bertambah dengan khutbah Jum'at mengenai apa yang belum saya ketahui sebelumnya. Saya semakin sadar bahwa dengan Magister saya sekarang ini, saya semakin tau bahwa saya tidak tau apa2. Ilmu 4JJ1 SWT sangat luas mencakup langit dan bumi beserta isinya dan banyak sekali ilmu2 4JJ1 SWT yang dengan ilmu pengetahuan manusia saat ini masih belum terjamah. Subhanallah ...

Satu hal yang pasti adalah, 4JJ1 SWT menaikkan derajat orang Mukmin yg memiliki ilmu ... tentunya pengertian ilmu di sini sangat luas tidak terbatas dengan masalah ilmu teknik saja dan tidak termasuk ilmu untuk berbuat kemungkaran.

--Dimas