Friday, September 15, 2006

Secercah Ungkapan Hati

Bismillah ...

Sebenarnya ini sudah bulan kemarin, tapi baru kepikiran untuk nulis sekarang.

Waktu itu saya dan dua pembimbing saya ... Yusep Rosmansyah, Ph.D dan Dr.Ir. Armein ZR Langi mendapat kunjungan dari ketua IRCTR (International Research Center for Telecommunication and RADAR) Prof. Ligthart yang juga sebagai direktur IRCTR di TU Delft. Inti dari pertemuan ini adalah membahas topik riset yang akan dikerjakan bersamaan dengan program IRCTR tadi. Ada beberapa dosen yang ikut hadir pada pertemuan itu termasuk salah satunya dari lab RADAR pak Andriyan Bayu Suksmono, Ph.D dan pak Dr. Joko Suryana. Topik mereka menarik ... ada yg tentang GPR atau Ground Penetrating Radar dan adaptive antenna.

Saya sendiri seperti topik riset sebelumnya yaitu wireless mesh network dan saat ini belum sempat direvisi kembali mengingat waktu yang sempit. Namun, bukan berarti riset saya tadi digagalkan --sayang sekali euy ... padahal kan untuk kebaikan kita bersama :D--

Yg menjadi pokok permasalahan dalam setiap riset adalah ... noveltinya apa? Apa yang menjadi point of view dari riset kita? Jangan sampai kita melakukan riset yang telah .. sedang .. atau yang diajukan. Wajar saja karena yaaa .. dalam setiap riset pasti ada sesuatu yang baru di sana, entah hasil temuan, formulasi, teori, dll.

Setelah berbincang2 tibalah saatnya makan siang bersama. Di sana bapak Dr.Andayana Lestari sibuk berbincang dengan direktur IRCTR tadi, sementara saya dan kedua pembimbing saya berdiskusi mengenai visi ke depan untuk teknologi informasi. Yang saya kagumi adalah ternyata visi pak Armein tadi sangat luas dan realistis dalam artian dapat diimplementasikan dengan resource yang ada.

Pada saat perpisahan pak Armein memperkenalkan saya dengan pak Ligthart tadi sebagai young researcher dalam teknologi jaringan nirkabel.

"Professor Ligthart .. here's our young researcher on wireless network technology for rural-NGN" -Pak Armein

"Oh really, are you with Mr Armein too ?" -Prof. Ligthart

"Yes, sir ... my name is Dimas Widyasastrena and my thesis topic is about channel capacity analysis on VoIP" -Saya

"He's pursuing his doctoral degree in the future, sir. Perhaps would prefer TU Delft" -Pak Yusep

"Oh I see ... you enjoyed your works, young man?" -Prof. Ligthart

"Absolutely sir!" -Saya

"Well, young boy ... I believe you will succeed in your quest. I can see it from your interest" -Prof. Ligthart

"Yeah ... we would like to promote him for doctoral degree. As I said, if this young man could submit his research into IEEE transactions at least two .. then he deserves his PhD, but if he couldn't then he'll have hard times on his topic reviews .. he3x" -Pak Armein

"Yes, sir. I do aware of that .. I'm trying to do my best for it" -Saya

"Well good luck son, I'll meet you again someday as a professional researcher :)" -Prof. Ligthart

Penggalan percakapan tersebut terjadi pada saat pak Ligthart tadi pamit mau balik ke Belanda kembali dan saya beserta dosen pembimbing saya kembali ke lab.

Sebenarnya saya sangat tertarik dengan tawaran tersebut mengingat dengan strata pendidikan itu Insya 4JJ1 saya bisa berkontribusi dalam pembangunan negeri ini dan seperti 4JJ1 SWT turunkan dalam Al Qur'an yaitu derajat kaum Mu'min yang berilmu ditinggikan derajatnya. O ya, sedikit saya mau ceritakan tentang ini.

Sejak kecil, saya mungkin orang yang barangkali bisa dibilang oversensitive. Saya gak tahan melihat kekerasan, kemiskinan dan pengucilan. Ada suatu kejadian yang betul2 menguatkan niat saya untuk menolong kaum dhuafa, --saya harus akui bahwa usaha saya mungkin tidak banyak berarti ... minimal saya ikhtiar untuk itu, Insya 4JJ1 dicatat sebagai amal jariyah .. Amin ya Rabbal Alamin-- yaitu pada saat saya masih duduk di bangku SD dan ziarah ke makam eyang kakung dan eyang putri dari pihak Bapak di Tanah Kusir, Jakarta. Saat itu saya di kendaraan menemukan uang Rp 25 .. saya pikir untuk membeli permen ya cukup lah gitu, kemudian pada saat kami selesai ziarah di pinggir2 makam saya melihat banyak orang misqin yang menengadahkan tangan memohon secercah rizqi dari orang yang lewat. Ada seorang kakek yang kalau saya tidak salah memakai pakaian yang -maaf- lusuh dengan memakai topi SMA yang sudah rusak. Entah apa yg saya pikirkan saat itu .. uang Rp 25 yang saya kantongkan tadi saya sadaqahkan. --Hilang deh permen pikir saya saat itu--

Tapi saya pikir jauh2 lagi saya menangis --wajar untuk anak kecil sih :P-- kenapa ada orang yang begitu. Dan ternyata itu terngiang2 sampai saya S2 pun! Saya berpikir ... betapa beruntungnya saya bisa mendapatkan pendidikan tinggi dan ini adalah anugrah yang harus saya syukuri karena masih banyak orang yang mungkin gara2 Rp 1000 saja bisa terjadi pertumpahan darah, masya 4JJ1 !

Yang juga mempengaruhi perasaan saya adalah dari media ... dan yang paling berkesan adalah cerita The Ugly Duckling dan film animasi yang sampai saat ini saya cari2: The Brave Frog. Film yang mengandung pesan moral tadi membuat saya semakin berpikir bahwa kita hidup tidak sendirian. Ada lagi acara reality show mengenai orang yang harus membayar hutangnya; bukan hutangnya yg saya sedihkan namun mereka yang kurang mampu sampai menitikkan air mata melihat barang2 mereka yang terpaksa digadaikan --sebenarnya tidak--. Bisa jadi barang tersebut mengandung makna yang sangat berarti dalam hidup mereka namun terpaksa mereka relakan, sedih memang.

Berhubungan dengan topik riset saya mengenai jaringan nirkabel untuk daerah rural yang dalam bahasa Indonesia daerah terbelakang, minimal ikhtiar saya untuk menolong kaum dhuafa terwujud ... Insya 4JJ1. Saya sudah ikhlaskan kehilangan2 saya termasuk orang yang sangat saya cintai di sana, walau mungkin dia tidak akan kembali ya sudah, semoga 4JJ1 memberikanmu jalan yang diridhai-Nya, amin ya Rabbal Alamin.

Ya 4JJ1 ya Rabb ... apabila Engkau mengkehendaki, berikanlah hamba-Mu yang lemah ini kekuatan untuk menolong mereka yang memerlukan

Ya 4JJ1 ya Rabb ... apabila Engkau mengkehendaki, mudahkanlah hamba-Mu ini dalam urusan terutama untuk menolong mereka yang memerlukan

Ya 4JJ1 ya Rabb ... berikankah rizqi bagi kaum Mukmin yang sedang dilanda krisis berkepanjangan.

Ya 4JJ1 ya Rabb ... selamatkanlah kota Al Quds tempat Masjidil Aqsa berdiri dan hijrahnya Rasulullah SAW ke singasana Engkau di Sidratul Muntaha yang membawa kepada umatnya shalat 5 waktu dari kekejaman zionis.

Ya 4JJ1 ya Rabb ... dalam bulan Ramadhan 1427 H, limpahkanlah berkah .. rahmat dan ampunan-Mu kepada semua umat Muslim di dunia yang sedang berjihad fisabilillah.

dan yang terakhir ya Khaliq ...

Terima kasih atas rizqi-Mu kepada hambamu yang dhaif ini karena bisa membeli sebuah notebook IBM ThinkPad T30 !! :)

Subhanallah walhamdulillah walailahailallah wallahu akhbar

--Dimas

Thursday, September 14, 2006

Rila Amalia - SMS.mp3

Bang, SMS siapa ini bang ?

Yah, itulah penggalan dari lagu SMS yg sekarang ini sedang heboh; gak di angkot, di pusat perbelanjaan, toko elektronik, pasar bahkan sampe lab WiNNER pun secara aklamasi sudah didangdutkan.

Entah kenapa lagu tersebut bisa begitu populernya, yg jelas namanya dangdut ya jelas musik dengan irama yg mengundang orang untuk berjoget --atau joged??--, dan biasanya musik seperti ini biasanya populer di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Tidak jarang pula lagu tersebut berirama dan berlirik erotis; hmmmm ... lagu yang aneh. Yah, mau gimana lagi kalau memang orang banyak terlanjur menikmati lagu tersebut. Kenapa dangdut namanya mungkin karena irama musik latar gendang ato alat musik tabuh yg mengeluarkan suara "dut .. dut .. dut"

Kembali lagi ke lagu tadi ... saya berpikir, apa istimewanya ya ? Toh liriknya biasa2 aja. Apakah lagu tersebut memang ada magnet yang segitu kuatnya kah, liriknya yg mudah dihafal, makna lagunya yg sesuai untuk orang yang berselingkuh dengan memanfaatkan teknologi informasi, atau apa ? Masih menjadi tanda tanya besar di kepala saya. Satu hal yg pasti adalah, sampel di Bandung aja sudah cukup membuktikan lagu tersebut sudah laris manis bak kacang goreng.

Oke .. itu penjelasan logisnya

Yang saya ingin utarakan adalah, saya pada dasarnya TIDAK suka pada irama lagu dangdut. But alas, pelatih2 saya dulu pada saat saya pendidikan dasar MENWA pun gak kalah gemarnya dengan musik tersebut. Saya pernah melihat beberapa tamtama pada malam hari di luar dinas mereka berjoged seiring dengan irama dangdut, yah ... pelepas lelah dan stres barangkali dari tekanan bathin. Akibatnya, saya pun jadi terbiasa --eiits, bukan berarti saya benci menjadi rindu ya :P--

Hari ini sudah 6x saya mendengar lagu yg dilantunkan oleh Rila Amalia itu ... AAAARRRGGGHHHH !!! GET THAT SONG OUT OF MY HEAD !!

--Dimas

Sunday, September 10, 2006

IBM Thinkpad


Entah kenapa saya kok demen banget sama notebook buatan IBM kendatipun merk-nya sudah berubah menjadi LENOVO.

Secara teknis LENOVO pun tak kalah hebatnya dengan notebook lain cuman aja bentuknya yang kurang menyelerakan. Namun, walo IBM Thinkpad secara fisik bentuknya kuno --sepertinya kaku aja gitu, dibanding yg lain bentuknya manis2 dengan spesifikasi yg high-end--. Banyak yg berkomentar kalo IBM Thinkpad itu memiliki keunggulan tahan banting --jelas maksud banting di sini bukan dibanting beneran .. gila apa ? :))-- jadi walo buruk rupa tapi bandel.

Yg saya herannya adalah, dengan kelas yg sama kok harga Thinkpad beda jauh banget yah ? Seri R51e 4TA aja masih sekitar $899 gitu, padahal kalo ACER yg dual core aja sudah ada yg seharga itu. Ini membuktikan bahwa teknologi tahan banting tadi memang trade-offnya ya harga yg tingi. Wajar sih emang.

Apalagi untuk saat sekarang2 ini dimana saya betul2 perlu notebook .. baik buat presentasi, simulasi ke dosen ato forum, survey, dll. Tapi sekali lagi .. kendala umum yg dihadapi dalam memilih barang adalah ... dana :D. Insya 4JJ1 dalam waktu dekat ini saya bisa beli sih walo bukan yg baru dan spesifikasi tinggi namun yg saya perlukan adalah mobilitas dengan keandalan yang tidak diragukan lagi.

Aduuuuh ... jadi pengen banget nih punya Thinkpad :D

--Dimas