Sebagai salah satu syarat terpenuhinya RU-ITB mengenai jaringan nirkabel sebagai basis teknologi
rural-NGN saya ditunjuk oleh pembimbing saya, pak Yusep Rosmansyah untuk menjadi pembicara pada KNSI 2006 di UNPAS Jl. Setiabudi.
Saya sempat kaget karena saya selama jadi mahasiswa entah S1 atau S2 belum pernah menjadi pembicara apalagi untuk skala nasional. Kalopun jadi pembicara paling waktu sidang sarjana dan itupun tidak ada pendengar lain selain dosen pembimbing dan 2 dosen penguji.
Dan yang lebih gawat lagi ...
Deadline untuk mengumpul abstrak makalah itu tinggal 2 hari lagi !!
Waduh .. terpaksa deh saya ngebut nulis abstrak dan makalah yang berjudul
Teknologi Nirkabel 802.16 WiMAX sebagai backbone
jaringan informasi untuk rural-NGN. Secara umum, memang WiMAX masih tergolong teknologi baru dan belum di-
deploy secara meluas walaupun teknologi pre-WiMAX sudah digunakan sebagai media akses informasi di NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) karena infrastruktur TIK di sana 90% hancur akibat Tsunami akhir 2004 silam.
Sekilas tentang teknologi ini :
-. Teknologi dengan standar IEEE 802.16
-. Memakai frekuensi
unlicensed ISM maupun
licensed.-. Teknik Multipleksing OFDM.
-.
Bandwidth kanal 20 MHz.
-. Modulasi 256-QAM, 64-QAM, QPSK, BPSK.
-. Jangkauan
Line-of-Sight (
LoS) 50 km,
Non Line-of-Sight (
NLoS) 8 km teoritis.
-. Mendukung jaringan
last-mile.
-.
Fixed (802.16a),
Mobility (802.16e).
-.
Bandwidth data ~ 75 Mbps/sektor antenna (konfigurasi 3 antenna omni).
802.16 ini diperuntukkan bagi jaringan MAN (
Metropolitan Area Network) .. sama halnya dengan 802.11 WiFi untuk cakupan LAN (
Local Area Network). Fungsinya hampir mirip dengan BTS pada GSM/CDMA atau
Node-B untuk UMTS.
OFDM maksudnya adalah antara
subcarrier yang berada dalam
bandwidth kanal dengan
adjacent subcarrier tidak saling interferensi --Ingat,
OFDM = Orthogonal FDM-- sehingga secara matematis tidak saling intereferensi. Hal yang menjadi gangguan dalam layer I OSI (PHY) adalah adanya
delay spread akibat dari
multipath propagation. Akibatnya, pada penerima sinyal yg diterima berasal dari
path yg berbeda2 dan berakibat rusaknya sinyal pada Rx dan ini terjadi pada
subcarrier. Oleh sebab itu pada Tx disisipkan
guard interval dalam domain waktu yang besarnya tergantung dari karakteristik PHY layer suatu lokasi.
Analoginya begini ...
Kalo kita mau ngirim barang penuh (data) dalam satu truk tronton (kasus FDM) melewati sebuah jlan raya (kanal) resikonya besar, seandainya terjadi
crash semua isi truk tronton habis sudah. Sehingga ada pendekatan yg lebih baik; gimana kalo barang tadi dibagi2 ke dalam mobil minibox (subcarrier) dan dalam setiap minibox barang tadi bisa ditataulang (skema modulasi) kan resikonya lebih kecil, ya gak ? minimal kalo terjadi
crash paling cuman 1-2 minibox aja .. jelas barang yg sampe gak utuh --
bad CRC-- jadi dengan mekanisme algoritma
error check ya cuman suruh kirim aja minibox dengan barang yg tadi gak keterima karena
crash.Gituuuuuuuu ....
Makanya
bandwidth data bisa sampe orde Mbps.
Nah aplikasi WiMAX ini bisa macem2, tapi jangan sampe seperti
bunuh satu semut dengan bom atom. Ya sayang aja teknologi seperti itu digunain untuk hal yg sepele.
Rural-NGN adalah sebuah prospek ke depan untuk memberikan multilayanan kepada daerah yang masih kurang dalam hal penetrasi TIK. Menurut ITU-T (
International Telecommunication Union-Telecommunication sector) setiap 1% penetrasi TIK akan berdampak 3% kenaikan taraf pertumbuhan ekonomi. Di Asia Tenggara saja, Indonesia adalah negara yang PALING rendah teledensitasnya khususnya di Jabar cuman 3,8% artinya dalam 100 rumah cuman ada sekitar 4 sambungan telepon. Dengan adanya program ini maka tidak hanya layanan suara saja yang dapat diberikan (VoIP) tapi juga layanan lain seperti fax, e-mail, SMS,
teleconference, dll.
Dibandingkan dengan telepon tetap kabel PSTN yg mahal dalam pemasangannya, teknologi akses
broadband wireless access (BWA) ini relatif lebih murah dari segi infrastruktur. Aplikasi yg lain yg tak kalah pentingnya adalah
distance learning yang sedang dikerjakan sebagai tesis oleh 2 rekan saya di WiNNER ... mas I Putu Agung Bayupati dan mas Okki Mahendra Daniswara. Sedangkan saya, Ahmad Meiriansyah, Arinuddin Umar, dan Hari Purwanto mengerjakan
wireless access-nya.
Waduh ... kok malah ngasih kuliah singkat saya :D
Balik lagi ke KNSI tadi, saya mendapat giliran untuk presentasi pkl 1415-1430 WIB di Gedung Jalak Harupat ruang E. Makalah2 lain yang dipresentasikan saya akui sangat bagus sekali, hmmm .. mungkin ada yg dapet hadiah Nobel kali ya :D. Ada tentang aplikasi XML untuk
query SQL, Aplikasi
Single Identity Number (SIN), Deteksi kelayakan telur dengan
image processing, security dengan algoritma
chaos, dll. Secara total ada 130 makalah yang dipresentasikan ... termasuk punya saya :).
Sebenarnya saya sih bisa aja pindah2 ke ruangan lain untuk mendengar berbagai topik yg menarik tapi saya
mah betah entah kenapa dengan ruang E. Dalam satu ruangan saya berdampingan dengan dari ITB sendiri, ITS, STIKOM Sby-Blkppn, UMY, dll. Yang menarik adalah salah satu pemakalah dari ITS ternyata adalah mas Darsil Heru Murti yang merupakan seniornya Inggar yg pernah saya taksir dulu --Ssssstttt ... --
Setelah saya presentasi, kemudian ada pertanyaan yang dilontarkan oleh pak Dr. Muhammad Husni dari ITS, kurang lebih bertanya secara teknis implementasi dan perangkat yg digunakan. Ternyata beliau juga sedang mengerjakan proyek yg hampir sama yaitu implementasi VoIP. Sebenarnya ada 2 pertanyaan lagi namun karena pertimbangan waktu jadi di-skip.
Setelah giliran saya usai, pak Husni menghampiri saya sambil bertanya tipe antenna yg digunakan serta perangkat yg diperlukan dan s/w untuk
Session Initiation Protocol apa yang digunakan, bahkan beliau juga menawarkan kerjasama ITB-ITS dalam
rural-NGN ini. Saya diskusikan dengan pak Yusep masalah ini dan beliau juga menyambut positif hal ini.
Saya terus terang saja, merasa cukup bangga juga karena selain diberi kepercayaan oleh pak Yusep, dapat tawaran kerjasama pula ... hehehehehehehehe :D.
Secara pribadi saya berterima kasih kepada para panitia KNSI 2006 UNPAS termasuk si Fauzie (Oji') yang ternyata satu RW sama saya :). Semoga pada kesempatan selanjutnya bagi UNPAS dapat lebih baik lagi dari sebelumnya. Khususnya selaku ketua pelaksana pak Ir. Agung Hexagraha ...
great teamwork, sir ! Terima kasih UNPAS atas kerjasamanya terselenggara KNSI 2006.
Selanjutnya adalah
e-Indonesia Initiatives 2006 3-4 Mei 2006 yang akan diadakan di ITB. Semoga dalam konferensi2 atau seminar2 selanjutnya tidak hanya mempresentasikan makalah namun juga menjadi ajang berpikir kedepan dalam pembangunan di Indonesia khususnya di bidang TIK.
Sekali lagi ... terima kasih UNPAS !